Dari
namanya, bisa diduga laporan ini berisikan angka-anka yang menunjukan besar
kecilnya uang pada perusahaan. Karena mayoritas perusahaan didirikan untuk
tujuan profit oriented, maka angka-angka tersebut tentulah menunjukan besarnya
biaya dan pendapatan. Alasannya adalah kan laba = pendapatan – biaya. Hmmm..
boleh jadi ini adalah pandangan awam yang baru mempelajari lappran keuangan
Bagi siapa saja yang berkeinginan
berbisinis, besar ataupun kecil, atau hanya ingin sekedar mengethaui seberapa
bagus/sehat sebuah perusahaan, maka adalah penting untuk memahami buka hanya
cara menganalisa laporan keuangan, namun juga tau proses tahap-demi tahap
penyusunan laporan keuangan.
Anggap anda adalah pemilik
perusahaan, dan belum lama menjalankannya. Setelah beberapa lama, akan timbul
beberapa pertanyaan terkait usaha anda, meliputi:
- Bagaimana hasil usaha (LABA atau RUGI)
- Bagaimana posisi keuangan perusahaan (apa saja yang menjadi hak pemilik , kewajiban atau utang
- Berapa modal terakhir (bertambah atau berkurangkah?)
Kunci jawabannya adalah tersaji dalam
laporan keuangan. Jadi jelas, tidak memahami dengan baik laporan keuangan sama
saja menjalankan perusahaan dengan tanpa alat control yang mumpuni.
Ada tiga laporan keuangan yang harus
dipelajari :
- Neraca (Balance sheet)
- Perhitungan Laba Rugi (Income statement)
- Laporan perubahan modal (statement of owner equity)
Ketiga laporan ini dibuat dengan
mengikuti tahapan tertentu. Ada memang formula patennya. Persamaan dari
ketiganya, yakni semuanya adalah produk akhir sebuah siklus akuntansi berikut :
Transaksi terjadi – transaksi dicatat(dibukukan) – transaksi digolongkan menurut perkiraan yang
dipengaruhinya – Transaksi diikhtisarkan (dirangkum dalam satu format laporan) –
penyusunan Laporan keuangan
Susah ya… but step by step to
No comments:
Post a Comment